Sabtu, 27 Oktober 2012

Solusi Mengatasi Tawuran

"Tips untuk semua sekolah, saya harapkan untuk tingkatkan keakraban dan silahturahmi antarsekolah maupun siswa," kata dia, Kamis, 27 September, saat menerima kunjungan siswa SMA Islam Athirah di Markas Polda Sulselbar.

          Menurutnya, fenomena tawuran berpotensi terjadi jika tidak ada rasa saling menghargai. Disarankannya agar pihak sekolah aktif menggelar kegiatan yang mempertemukan siswa antarsekolah. Di antaranya berupa kompetisi cerdas cermat, kompetisi olahraga maupun outbond.

           Kegiatan macam demikian dinilai memiliki manfaat yang besar. Selain untuk pengembangan diri bagi pelajar, kegiatan itu juga akan mendekatkan pelajar satu sama lainnya. "Kalau tidak saling kenal jadinya jika ada masalah gampang pecah (tawuran). Karena itu, perlu ada kegiatan yang bisa mengakrabkan hubungan emosional antarsiswa," ujar Mudji.


           Selain diberikan arahan menjauhi tindak pidana kriminal, dalam kunjungannya, pelajar juga diperbolehkan mengamati sejumlah fasilitas dan peralatan di markas kepolisian, seperti helikopter dan mobil taktis. Guru pendamping dari SMA Islam Athirah, Bukit Baruga, Ahmad Nafi, mengatakan kunjungan siswa dimaksudkan untuk memberikan pemahaman terkait persoalan hukum. Dengan begitu, siswa paham implikasi dari perbuatan melanggar hukum. 


Dari semua kejadian itu, haruslah ada solusi yang jitu agar para pelajar tidak anarkis lagi dan tetap berjalan di arus yang sebenarnya sebagai seorang pelajar. Sebenarnya banyak sekali solusi yang dapat kita terapkan untuk menanggulangi adanya tawuran ini kembali. Banyak lapisan – lapisan yang dapat membantu mengurangi tindak tawuran ini. Dimulai dari keluarga, sekolah, dan pemerintah.

Pertama dari lapisan keluarga, orang tualah yang harus berperan mengatasi sifat dan tingkah laku anak – anak ini. Orang tua harus memberikan perhatian dan kasih sayang yang ekstra kepada buah hatinya. Jangan terlalu memanjakannya dan juga jangan terlalu menekannya. Orang tua pun harus menyuruh buah hatinya tersebut untuk dapat memenuhi kebutuhan rohaninya juga, bukan hanya sekedar jasmani. Berikanlah tausiah – tausiah kecil kepada buah hatinya tersebut apa yang ditimbulkan apabila si anak tawuran, ruginya apa, dan lain sebagainya. Disamping  itu mengikuti pengajian pun bisa menjadi solusi. Orang tua harusnya menyarankan kepada para buah hati mereka untuk mengikuti pengajian – pengajian agar akhlak merekapun menjadi lebih baik bahkan menyarannya untuk bersekolah di pesantren agar lebih aman terkendali.

Kedua dari lapisan sekolah, sekolah seharusnya lebih banyak lagi memberikan jam pada kurikulum khususnya pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama, dan dapat pula dengan mewajibkan para siswanya untuk mengikuti ekstrakulikuler yang ada di sekolah tersebut. Dan tak lupa diberikan pengarahan tentang bahaya dari tawuran  dan memperketat tata tertib yang ada. Jikalau siswanya ada yang terlibat dalam aksi tawuran harus cepat - cepat diatasi. Dengan hal itu, saya yakin para pelajarpun akan malas untuk ikut tawuran karena akhlak mereka yang tadinya sudah “ bobrok ” akan menjadi lebih baik.

 Ketiga ialah lapisan pemerintah. Pemerintahpun harus turun tangan menangani kakus tawuran yang kerap terjadi. Pemerintah harus meluncurkan peraturan untuk mencegah adanya tawuran kembali. Seperti yang saya kutip di sebuah situs di internet, “ Kalangan DPRD Kabupaten Purwakarta mewacanakan pembuatan Peraturan Daerah ( Perda ) tentang pencegahan tawuran seiring dengan maraknya aksi tawuran pelajar di berbagai daerah di Purwakarta. Pembuatan Perda dinilai penting untuk mengatasi aksi kenakalan remaja yang kini sudah menjurus kepada tindakan kriminal tersebut. “ Dikutip dari situs yang sama, “ Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Purwakarta bernama Dian Kencana, mengaku akan mendesak Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk mengalokasikan anggaran APBD khusus untuk penanganan tawuran. Dengan demikian, dia berharap agar aksi tawurab setidaknya dapat diminimalisasi dengan keterlibatan dari semua pihak ( guru, orang tua, kepolisian hingga tokoh agama ).” Jangan hanya satu daerah saja yang harus melakukan tindakan seperti ini, daerah – daerah lain pun harus mengikuti agar tawuran benar – benar bisa teratasi secara keseluruhan.

Dari beberapa kejadian dan pernyataan di atas, kita dapat mengambil sebuah hikmah . Bahwa kita berteman haruslah mencari yang bener – benar membawa kita ke hal yang positif. Jangan bergaul dengan orang yang sembarangan yang nantinya akan membawa kita ke dalam jurang kesesatan. Manfaatkanlah masa muda kita dengan baik, melakukan hal – hal yang bersifat positif seperti berprestasi dalam bidang apapun yang nantinya akan membuat harum negeri kita yang tercinta ini, Indonesia. Semoga akhlak para pelajar di masa kini akan menjadi lebih baik lagi , amin


Sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/27/064432265/Tips-Mengatasi-Tawuran-Antarpelajar
http://www.pikiran-rakyat.com/node/206015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar