SELATPANJANG(DP)-PERSOALAN
distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tak kunjung surut. Kelangkaan
atau keterbatasan pasokan terjadi silih berganti di sejumlah daerah termasuk
Meranti terus berlangsung. Tidak hanya menyengsarakan warga, persoalan ini juga
mengganggu usaha, seperti aktivitas melaut nelayan, tukang ojek dan bahkan
anak-anak sekolah dan perkantoran. Dari Pantauan Dumai Pos, hampir seluruh Agen
Penyalur Minyak Subsidi (APMS) di Kota Selatpanjang, Kecamatan Tebing Tinggi
dalam beberapa pekan terakhir kekurangan stok BBM jenis bensin. Akibatnya,
warga setiap hari harus antri mendapatkan BBM. Belum diketahui secara pasti,
penyebab kelangkaan bensin, namun diperkirakan akibat keterlambatan pasokan.
Beginilah kondisi setiap hari
yang dialami warga Kota Selatpanjang dan sekitarnya di setiap APMS maupun di
pengecer yang ada, mereka berduyun-duyun datang dan antrian berjam-jam jika
suatu tempat diketahui ada jual bensin. Ratusan orang terus berdatangan untuk
mengantri mendapatkan premium dari pagi hingga sore. Kondisi ini menyusul
kelangkaan BBM jenis bensin hampir diseluruh APMS yang ada.
“Saya sempat dari pagi hingga
sore hari antrian disuatu tempat penjualan bensin, ternyata stok yang tersedia
tidak cukup melayani pembeli, akhirnya saya dan teman saya terpaksa pulang
dengan hampa, kenderaan kami terpaksa diodorong karena tidak dapat kebahagian
bensin,” ujar Amat, salah seorang pemuda Selatpanmjang. Sejumlah pengecer atau
kios-kios yang ada dipinggir jalan terpaksa memasang plang habis dan menutup
usahanya. Mereka kecewa, karena jatah pembelian dibatasi hanya dua liter untuk
kendaraan roda dua dan 8 liter untuk kendaraan roda empat. Salah seorang
pembeli mengaku, mengantri sejak pagi namun tidak mendapatkan bensin, sementara
pembeli ini terpaksa harus mencari atau berpesan kedaerah lain kendati harganya
selangit.
Menurut beberapa petugas APMS,
kendaraan yang mengangkut bensin dari Pekanbaru sering terlambat, jumlah
pasokan BBM ke APMS juga dikurangi, bahkan terpaksa antrian dengan memakan
waktu yang lama . Warga berharap, kelangkaan premium di Selatpanjang segera
diatasi, terlebih lagi dalam menghadapi lebaran Idul Fitri nanti, jangan sempat
Bensin langka di Selatpanjang. Harap Herman, salah seorang penarik becak
keliling.
Ditempat terpisah, salah seorang
pengojek Kota Selatpanjang, yang
akrab disapa Am (45) mengaku
dirinya tidak mempersoalkan harga minyak
bensin, yang penting ada.”Bagi
saya mau harganya sepuluh ribu atau lima belas ribu satu liter dijual, yang
penting bensin ada dan sepeda motor dapat jalan, dari pada harga bensin tetapi
tidak ada yang menjualnya sama saja dengan bohong.” tandasnya.(ari)
sumber: http://www.dumaipos.com/berita.php?act=full&id=4147&kat=13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar