Kamis, 27 Desember 2012

KELANGKAAN BBM BERSUBSIDI


SELATPANJANG(DP)-PERSOALAN distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tak kunjung surut. Kelangkaan atau keterbatasan pasokan terjadi silih berganti di sejumlah daerah termasuk Meranti terus berlangsung. Tidak hanya menyengsarakan warga, persoalan ini juga mengganggu usaha, seperti aktivitas melaut nelayan, tukang ojek dan bahkan anak-anak sekolah dan perkantoran. Dari Pantauan Dumai Pos, hampir seluruh Agen Penyalur Minyak Subsidi (APMS) di Kota Selatpanjang, Kecamatan Tebing Tinggi dalam beberapa pekan terakhir kekurangan stok BBM jenis bensin. Akibatnya, warga setiap hari harus antri mendapatkan BBM. Belum diketahui secara pasti, penyebab kelangkaan bensin, namun diperkirakan akibat keterlambatan pasokan.

Beginilah kondisi setiap hari yang dialami warga Kota Selatpanjang dan sekitarnya di setiap APMS maupun di pengecer yang ada, mereka berduyun-duyun datang dan antrian berjam-jam jika suatu tempat diketahui ada jual bensin. Ratusan orang terus berdatangan untuk mengantri mendapatkan premium dari pagi hingga sore. Kondisi ini menyusul kelangkaan BBM jenis bensin hampir diseluruh APMS yang ada.
“Saya sempat dari pagi hingga sore hari antrian disuatu tempat penjualan bensin, ternyata stok yang tersedia tidak cukup melayani pembeli, akhirnya saya dan teman saya terpaksa pulang dengan hampa, kenderaan kami terpaksa diodorong karena tidak dapat kebahagian bensin,” ujar Amat, salah seorang pemuda Selatpanmjang. Sejumlah pengecer atau kios-kios yang ada dipinggir jalan terpaksa memasang plang habis dan menutup usahanya. Mereka kecewa, karena jatah pembelian dibatasi hanya dua liter untuk kendaraan roda dua dan 8 liter untuk kendaraan roda empat. Salah seorang pembeli mengaku, mengantri sejak pagi namun tidak mendapatkan bensin, sementara pembeli ini terpaksa harus mencari atau berpesan kedaerah lain kendati harganya selangit.
Menurut beberapa petugas APMS, kendaraan yang mengangkut bensin dari Pekanbaru sering terlambat, jumlah pasokan BBM ke APMS juga dikurangi, bahkan terpaksa antrian dengan memakan waktu yang lama . Warga berharap, kelangkaan premium di Selatpanjang segera diatasi, terlebih lagi dalam menghadapi lebaran Idul Fitri nanti, jangan sempat Bensin langka di Selatpanjang. Harap Herman, salah seorang penarik becak keliling.
Ditempat terpisah, salah seorang pengojek Kota Selatpanjang, yang
akrab disapa Am (45) mengaku dirinya tidak mempersoalkan harga minyak
bensin, yang penting ada.”Bagi saya mau harganya sepuluh ribu atau lima belas ribu satu liter dijual, yang penting bensin ada dan sepeda motor dapat jalan, dari pada harga bensin tetapi tidak ada yang menjualnya sama saja dengan bohong.” tandasnya.(ari)

sumber: http://www.dumaipos.com/berita.php?act=full&id=4147&kat=13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar